Langsung ke konten utama

Pengaruh Perempuan dan Media Sosial Dalam Menjaga Ketahanan Keluarga


Ada Apa Dengan Media Sosial dan Perempuan


Saya bayangkan sebagian diantara kita pasti tersenyum melihat yang saya tulis sebelumnya. Ada makna yang begitu dalam yang tersirat dalam tulisan yang akan saya bahas kali ini.

Dan kali ini bertepatan dengan seminar sehari yang diadakan oleh Kementerian Agama RI yang bertemakan “Pengarusutamaan Gender : Perempuan dan Media Sosial. Peran Perempuan Menghadapi Pengaruh Media Sosial Dalam Menjaga Ketahanan Keluarga”


Pada sambutannya Bp. Muhammadiyah Amin MA selaku Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama RI menyatakan bahwa BImas Islam sangat berkomitmen untuk setiap tahunnya melaksanakan seminar serupa. Dan untuk tema kali ini, dalam konteks keluarga, kesetaraan dapat dimaknai bahwa laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sama pentingnya dalam menciptakan dan menjaga ketahanan keluarga, terutama dalam hal penggunaan media sosial.

Pengaruh media sosial dalam kehidupan keluarga sangat luar biasa. Tidak sedikit diantara para penggiat media sosial ini terjebak dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Menurut Ibu Tresno Willy Lukman Hakim selaku Penasehat Dharma Wanita Kementerian Agama RI media sosial bisa dikatakan seperti pisau. Kalau kita gunakan dengan baik, maka akan memberikan manfaat untuk kita. Tapi kalau tidak digunakan dengan baik, maka akan menjadi sebuah pisau yang mematikan.


Bicara tentang media sosial, ada satu penelitian yang menyatakan bahwa ternyata pengguna media sosial yang paling banyak adalah perempuan. Sedangkan laki-laki yang notabene adalah sebagai pengguna teknologi informasi justru malah lebih sedikit menggunakan media sosial. Prosentasinya adalah 46% perempuan sedangkan laki-laki adalah 43% yang menggunakan media sosial.



Perempuan dan Media Sosial


Seperti diketahui bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai peranan yang sama dalam menjaga ketahanan keluarga. Keluarga adalah unit terkecil bentuk peradaban bangsa. Keluarga yang kuat merupakan cerminan dari bangsa yang kuat. Dengan demikian perempuan juga harus melek teknologi digital serta cerdas dan bijak dalam menggunakan media sosial.

Di era reformasi industri ini, perempuan harus mampu menghadapi dampak positif maupun negatif dari pesatnya laju perkembangan dunia digital, terutama dalam mendidik anak-anaknya.

Sebisa mungkin kembali menurut Ibu Tresno Willy Lukman Hakim penggunaan media sosial pada perempuan jangan sampai melalaikan kewajibannya sebagai istri dan juga seorang ibu. Perempuan juga harus mampu mengawasi penggunaan media sosial anak-anaknya, karena sebenarnya belum ada yang dapat mengawasi konten media sosial.

Keberadaan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) hanya mengawasi yang terkait dengan televisi dan radio. Dulu keberadaan televisi bisa menimbulkan bahaya, tapi sekarang media sosial justru lebih bahaya daripada televisi.

Perempuan harus mampu menghadirkan teknologi termasuk media sosial untuk mendidik dan mendukung pendidikan anak-anak di rumah. Dengan membangun keluarga multimedia, perempuan juga tetap berpikir terbuka dalam upaya pengembangan dirinya sebagai perempuan terutama dalam hal menguatkan peranannya dalam keluarga. Sehingga dengan demikian perempuan dapat menghadapi pengaruh media sosial yang baik dan yang buruk dalam menguatkan posisinya dalam menjaga ketahanan keluarga.



Anak-anak Dan Media Sosial


Orang tua perlu mewaspadai bahwa media sosial dapat memberikan dampak negatif pada anak-anak. Seorang ahli science terkemuka dari Inggris mengatakan bahwa sosial media memiliki efek buruk pada kematangan emosional anak-anak. Keberanian mengambil resiko, keterampilan sosial yang buruk, identitas diri yang lemah, dan juga fokus yang pendek karena terlalu fokus pada gadget merupakan salah satu dampak buruk tersebut.


Ahli detoks digital menyebutkan berdasarkan riset anak-anak yang dijauhkan dari perangkat digital selama seminggu, akan lebih peka terhadap komunikasi non verbal pada orang lain. Dampak anak yang menggunakan media sosial dan aktif menggunakan perangkat digital akan rentan mengalami depresi dan juga rendah diri serta bahkan bisa menderita narsistik.

Dilansir dari Medical Daily, bahwa ada penelitian yang menyatakan bahwa media sosial cenderung berpengaruh pada kesehatan mental anak, mengganggu pola tidur dan juga aktifitas fisik, serta bahkan meningkatkan paparan terhadap bullying.

Orang dewasa perlu memahami bahwa melakukan unggahan ke media sosial berarti membuat sesuatu yang bersifat pribadi menjadi seolah-olah milik publik. Jadi apa pun yang kita unggah ke media sosial kalau orang sudah melihat itu artinya publik sudah melihat dan sudah membacanya pula. Dari situ bisa saja terjadi bullying, bahkan ada beberapa yang menjadi tindak kejahatan, seperti penculikan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan, dan beberapa tindakan kejahatan lainnya yang dapat mencelakai anak.




Dampak Penggunaan Media Sosial

Media sosial ini mempunyai pengaruh yang luar biasa buat perempuan. Terutama ibu-ibu. Dari yang tadinya gagap teknologi (gaptek) sekarang sudah ga gaptek lagi kalau urusan media sosial, minimal ibu-ibu bisa WA (whats app). Yang tadinya ibu-ibu senang bercengkrama dengan keluarga, anak-anak dan suami, sekarang lebih senang bercengkrama dengan orang-orang di dunia maya. Jadi saat ini media sosial sudah dianggap dan bisa dikatakan "mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat".

Bisa dibayangkan ketika satu keluarga sedang berkumpul, ada ayah, ibu, anak-anak, duduk bersejajar dengan asyik, tapi dengan situasi sedang memegang hand phone nya masing-masing.

Bahkan ada yang lebih menarik, ketika ada orang asyik dengan gadgetnya dan juga dunia mayanya, padahal orang itu berada di sebuah kerumunan tapi sedang asyik ketawa-ketawa sendiri.

Itulah sebagian dampak negatif bagi mereka yang menggunakan media sosial dengan cara yang tidak bijak, tidak sehat dan tidak sesuai serta tidak bermanfaat. Ketika kita sudah bermain dengan media sosial yang notabene kadang sudah menjadi “hobi” yang mendadak, hobi yang menakjubkan, bahkan bisa menjadi keseriusan menggunakannya bagi sebagian orang tertentu, maka sebaiknya kita tidak boleh baper kalau sudah di dunia media sosial. Karena dengan melihat situasi sekarang ini, tidak jarang dan tidak sedikit orang menjadi ribut hanya gara-gara media sosial.

Suami ribut gara-gara istri pake media sosial. Anak menjadi tidak diperhatikan gara-gara ibu terlalu lama dan terlalu sering menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Bahkan beberapa tahun yang lalu ada sebuah cerita bahwa ada anak yang membuat sebuah puisi yang berjudul “Ibuku dan Facebook”. Dalam puisi itu diceritakan bahwa ibu dari anak tersebut lebih memperhatikan Fecebooknya dibandingkan anaknya. Sehingga sang anak sampai punya keinginan bahwa rasa-rasanya ingin sekali anak itu berubah menjadi Facebook agar bisa diperhatikan lebih oleh ibunya, dan bisa dekat dengan ibunya. Segitu mirisnya…

Hal lain yang juga sangat berpengaruh dalam dunia media social adalah orang yang tidak punya pekerjaan menjadi punya pekerjaan. Dunia media social bisa juga menjadi lading pencarian pundi-pundi rupiah. Misalnya para blogger, influencer, buzzer.

Berapa banyak dari mereka yang mendapatkan sesuatu yang baik dari media social. Misalnya mendapatkan endorse dari beberapa brand tertentu. Bahkan ada juga beberapa artis dan keluarganya menjadi seorang vlogger (penggiat media social dalam bentuk video YouTube). Dan dari itu semua bisa menghasilkan milyaran rupiah dari apa pun yang mereka lakukan atau pun produk yang mereka endorse.



Upaya Pemerintah Dalam Merestriksi Akses Internet Bagi Anak


Di era sekarang memang sudah terjadi perubahan aktifitas anak-anak. Dulu anak-anak hanya bermain di lapangan. Sekarang anak-anak masih kecil saja mainannya sudah gadget, sudah main YouTube.


Dulu kalau mau mengetahui tentang info sesuatu anak-anak harus pergi ke perpustakaan. Sekarang anak-anak tinggal buuka Google dan mencari info di mesin pencarian Google. Bahkan untuk kepentingan belajar pun anak-anak sudah menggunakan perangkat gadget disertai dengan akses internet. Dan inilah yang dinamakan perubahan dari dunia fisik ke dunia modern.

Dan ini tidak hanya dialami oleh anak-anak saja, orang dewasa pun juga mengalami hal yang sama. Apalagi kalangan remaja. Anak-anak millennial yang lahir di tahun 2000an memang tidak bisa dipisahkan dengan yang namanya smartphone. Hampir semua aktifitas atau pun masalah pekerjaan kalau bisa dikerjakan dengan menggunakan smartphone.

Prof . Dr. Drs. Hendri Subianto, S.H., M.A. selaku Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Hukum menyatakan bahwa keberadaan smartphone sudah bisa dikatakan sebagai part of our life atau bagian dari kehidupan bagi semua. Smartphone dan internet itu sudah seperti oksigen. Dan kalau tidak ada oksigen seolah-olah kehidupan akan mati. Begitu pun kita sekarang kalau tidak ada smartphone dan internet maka seolah-olah hidup kita akan mati dan hampa.


Anak remaja kalau tidak HP akan mati gaya. Satu minggu ga ada internet bisa marah-marah. Jangan salah anak kecil pun juga bisa merasakan hal yang sama. Begitu pun orang tua. Bangun tidur yang dilihat itu adalah handphonenya, bukan keluarganya. Hayoooo… siapa yang kaya gitu ??? Hehehehe…

Fenomena yang terjadi sekarang pun semuanya sudah dipermudah. Belanja sudah tidak lagi dipasar melainkan belanja online. Sekarang orang pun sudah jarang ada yang membaca Koran, tapi membaca berita online. Serta masih banyak perubahan-perubahan yang lain.

Dan fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia melainkan di seluruh dunia. Dan semua ini tidak bisa disalahkan. Semua orang sudah terbiasa dengan gadget. Dan aktifitas apa pun pasti menggunakan gadget.

Dengan perubahan seperti ini, maka semakin tidak ada batasnya untuk hal apa pun. Disinilah peran pemerintah dalam upaya meregulasi segala hal yang terkoneksi dengan internet.


Misalnya dalam hal permasalahan situs pornografi yang meresahkan orang tua dan anak-anak. Di tahun 2018 saja ada sekitar 8.510 situs yang diblokir oleh Kemenkominfo. Apakah dengan diblokirnya semua situs tersebut internet bisa bersih dari situs pornografi. Tentu saja belum… !!!

What… ??!!! Kaget kan… ??

Karena ini seperti lomba. Disaat pemerintah sudah memblokir beberapa situs pornografi, yang membuat situs tersebut akan makin membuat dalam jumlah yang banyak. Dan itu ada di beberapa negara. Jadi aka nada terus penambahan situs pornografi.

Dulu pemerintah hanya mendapatkan info dari masyarakat saja untuk menngetahui ada beberapa situs pornografi yang diblokir. Sekarang Kemenkominfo punya yang namanya mesin crawling yang gunanya untuk mencari situs pronografi dengan cepat. Pada tahun 2016 hanya berdasarkan laporan dari masyarakat saja pemerintah bisa memblokir situs pornografi dengan jumlah ribuan saja. Sekarang dengan mesin crawling dalam 1 bulan bisa memblokir sekitar 8000an situs pornografi.



Beberapa Poin Yang Harus Diperhatikan Adalah :


Saring sebelum sharing. Kita baca dulu apa pesan yang kita dapatkan dari beberapa orang sebelum kita sebarkan kepada orang lain. Jangan belum kita baca, tapi sudah kita share ke orang lain. Sebagian mungkin beranggapan kalau ada yang memberikan pesan terlebih dahulu maka akan dianggap paling update soal berita, padahal belum tentu berita yang disebarkan adalah berita yang benar

Jika bermain di media sosial kita harus menyeleksi semua pertemanan yang ingin berteman dengan kita. Jangan may berteman dengan siapa saja orang yang tidak kita kenal

Gunakanlah media sosial dengan smart. Gunakan handphone dengan smart pula. Jangan handphone saja yang smart tapi kita juga harus smart. Kita gunakan media sosial untuk hal-hal yang positif. Karena apa pun yang kita lakukan akan berdampak pada ketahanan keluarga kita

Terakhir.. semoga dengan adanya informasi ini semakin memberikan kita wawasan dan menguatkan peran kita sebagai orang tua dan khususnya sebagai perempuan dalam menjaga ketahanan keluarga.





Best Regards,
Mommy Tya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Grand Launching Susu Kambing Formula Karihome

Hai Moms.. Berbicara tentang konsumsi susu untuk anak-anak, apakah ada yang sudah pernah memberikan susu kambing pada si kecil ? Kalau ada yang sudah pernah, apakah si kecil suka dengan susu kambing ? Pasti ada yang suka, ada juga yang engga suka yaa.. Memang wajar sih Mom. Karena katanya susu kambing aromanya agak bau-bau gimana gitu yaa..  Tapi.. sekarang ada lho susu kambing untuk anak-anak dan tidak bau. Apalagi ini susu kambingnya termasuk susu formula. Wah.. susu apa ya kira-kira ?  GRAND LAUNCHING KARIHOME Nah jadi ceritanya Mom hari sabtu kemarin tanggal 18 Desember 2021, aku tuh happy banget karena dikasih kesempatan untuk menghadiri Grand Launching Karihome. Nah, Karihome ini adalah rangkaian produk susu formula untuk bayi dan anak yang berbahan dasar susu kambing pertama dan satu-satunya di Indonesia. Produsen dari Karihome adalah Dairy Goat Co-operative (DGC) New Zealand. DGC ini adalah lembaga kemitraan yang didalamnya terdapat 67 peternak sebagai p

Wajah Cerah Dengan Triple Glow Serum

Hai Hai Beautiess… Siapa nih diantara kalian yang resolusi tahun 2022 ingin wajahnya semakin glowing ? Wah.. toss dulu dong .. Samaan nih kita. Hehehe... Tahun 2021 kemarin buat aku adalah masih tahun terberat. Lebih karena efek pandemi yang tidak kunjung selesai, yang mengakibatkan stres dan berujung pada tidak sehatnya kondisi wajahku. Sampai akhirnya memasuki tahun 2022 aku berniat bahwa salah satu resolusi yang harus dicapai adalah aku harus lebih ekstra merawat kesehatan kulit wajah aku. Karena jujur sebelumnya aku agak malas merawat kulit wajah. Mungkin karena pandemi yang mengharuskan aku untuk tetap di rumah aja, jadinya waktu itu aku berpikiran ngapain juga sih bersih-bersih muka, kan ga kemana-mana juga. Tapi ternyata kesini-sininya itu kulit aku jadi tidak terawat, kusam, ada jerawat, dan kok malah jadi sedikit berminyak. Padahal kulit aku kering lho … Akhirnya aku putuskan, oke.. aku akan rawat lagi wajahku, aku akan rajin skincare-an , rajin bersih-bersih, rajin m

Molto Korean Strawberry, Pewangi dan Pelembut Pakaian Terbaik

Hai Moms ... Pusing ga sih kalau di rumah banyak cucian ? Sama dong kaya aku. Apalagi pas libur Hari Raya Idul Fitri kemarin. Setelah hampir seminggu aku mudik lebaran, sampai di rumah cucian aku langsung banyak dong . Ga kebayang bau baju kotor semua anggota keluarga aku. Belum lagi harus berapa lama ya durasi aku untuk cuci-cuci baju yang setumpuk itu. Ditambah lagi sekarang kan musim hujan ya. Baju-baju yang dijemur juga pasti lama banget keringnya. Dan kalau masih setengah basah kadang suka ada bau apek gitu ya Moms . Kalau udah kaya gitu, solusi aku untuk cucian yang bau apek pasti aku pilih pewangi dan pelembut pakaian yang super duper wangi, dan ga bikin cucian jadi bau. Nah kemarin aku baru nemu nih pewangi dan pelembut pakaian Molto Korean Strawberry . Ihh.. tau aja ya aku lagi tergila-gila nonton drama korea nih. Eh .. tau-tau nemu pewangi dan pelembut pakaian ala-ala Korea gitu. Apalagi yang keluarin dari Molto dan Unilever. Pasti dijamin oke nih . Mau tau se