Langsung ke konten utama

Anak Anda Minum Susu Soya ??? Jangan takut !!!


Dalam masa tumbuh kembang, anak membutuhkan konsumsi nutrisi seimbang, termasuk protein, untuk mendukung kualitas kesehatannya di masa depan. Protein adalah salah satu komponen nutrisi seimbang yang berperan untuk pembentukan struktur sel, membantu sel menjalankan fungsinya, dan mengatur banyak fungsi di dalam jaringan tubuh dan organ.


Seringkali orang tua merasa khawatir dengan tumbuh kembang anak mereka yang tidak cocok dengan protein susu sapi, karena kekurangan protein pada anak akan mengakibatkan tumbuh kembang anak terganggu.

Walaupun susu sapi merupakan salah satu protein yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi tidak semua anak bisa atau cocok mengkonsumsi protein susu sapi. Sehingga perlu diberikan alternatif nutrisi agar tetap dapat mendukung optimalisasi tumbuh kembang anak. Seperti susu peetumbuhan yang mengandung formulasi khusus protein terhidolisa ekstensif, protein asam amino bebas atau isolate protein soya dengan bahan dasar soya.

Sekilas info bahwa soya (kedelai) sendiri sejarahnya sendiri sangat panjang. Soya ditanam di China 6000 tahun lalu, dan merupakan salah satu sumber pangan dan sumber gizi.



Tumbuh Kembang Anak

Pemberian nutrisi untuk anak di atas 1 tahun harus mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan juga air. Konsumsi dan bentuk makanan yang diberikan pun agak berbeda dengan bayi dibawah usia 1 tahun. Dengan kata lain anak diatas usia 1 tahun harus sudah mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga. Susu bukan lagi kebutuhan nomor satu melainkan hanya sebagai pelengkap. Jadi kalau bisa anak-anak harus bisa makan dengan makanan yang dibuat oleh ibunya di rumah.


Hal ini berbeda dengan anak usia 6 – 12 bulan dimana mereka baru diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Dari segi tekstur makanannya juga lebih halus dan rasa makanan yang diberikan juga lebih sederhana. Sementara anak usia di atas 1 tahun harus mulai makan nasi dan juga sayur-sayuran.

Beberapa makanan yang berbau tajam atau makanan yang mengandung gas juga sudah mulai diperkenalkan satu per satu. Tidak masalah anak akan nantinya suka atau tidak makanan tersebut tapi tetap harus diperkenalkan demi pemenuhan kebutuhan nutrisi anak.

Selama masa kehidupan anak, peran nutrisi sangat penting dan sudah dimulai dari 1000 hari pertama kelahiran, yaitu dari semenjak periode kehamilan sampai dengan usia remaja. Salah satunya adalah susu yang merupakan salah satu sumber pangan sangat penting juga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Namun kadang ada beberapa kondisi tertentu yaitu anak tidak bisa mengkonsumsi susu yang berbahan dasar sapi.

Ada beberapa orang tua yang menyampaikan bahwa anaknya tidak bisa mengkonsumsi susu sapi. Apakah anak saya merupakan alergi susu sapi ? Untuk mengetahui apakah benar seorang anak alergi susu sapi, terlebih dahulu harus dipastikan apakah benar anak mengalami alergi susu sapi atau tidak. Karena ada beberapa gejala yang mirip dengan alergi susu sapi tapi sebenarnya anak itu tidak mengalami alergi susu sapi sebelumnya.

Selain alergi ada beberapa kondisi juga yang bisa dibilang sebagai alergi susu sapi yaitu intoleransi laktosa. Anak dengan intoleransi laktosa memang tidak bisa mengkonsumsi susu sapi tapi masih bisa diberikan pengganti nutrisi yang lain.

Hal yang harus dilakukan pertama kali untuk mengetahui seorang anak alergi susu sapi adalah dengan berkonsultasi ke dokter untuk pemeriksaan klinis. Tahap selanjutnya bisa dilakukan dengan pemeriksaan di laboratorium. Namun biasanya pemeriksaan laboratorium tidak terlalu dibutuhkan jika dalam pemeriksaan klinis sudah diketahui apabila anak mengalami gejala alergi susu sapi.

Gejala anak alergi susu sapi biasanya ada pada :
1.       Saluran cerna (muntah, keram perut, kolik, atau diare)
2.       Kulit memerah (ruam)
3.       Saluran nafas (pilek alergi, nafas grok-grok)



Cara Penanggulangan Anak Yang Tidak Bisa Mengkonsumsi Susu Sapi

Pemberian susu untuk anak di atas usia 1 tahun merupakan suatu penambahan atau pelengkap. Walaupun begitu susu tetap harus diberikan, karena pada masa ini anak-anak harus punya “tabungan” zat-zat yang diperlukan oleh tulang dalam pembentukan organ yang dipengaruhi oleh susu yang dalam hal ini adalah kebutuhan kalsium.

Untuk anak yang alergi susu sapi, jangan khawatir karena anak-anak masih bisa mendapatkan susu dengan menggunakan beberapa formula antara lain :
1.  Formula protein terhidrolisasi
Formulanya diambil dari susu sapi, hanya saja kadar proteinnya dikecilkan sehingga anak tidak menimbulkan alergi susu sapi

2.  Formula soya (kedelai)
Formula kedelai yang dimaksudkan disini adalah produk derivikasi kedelai yang bebas protein susu sapi dan juga laktosa, dan pastinya yang sudah difortifikasi atau ditambahkan dengan mikro nutrien seperti penambahan zat besi, vitamin, mineral, kalsium, dan juga elektrolit


Terkadang ada beberapa orang tua yang suka khawatir tentang anaknya yang mengkonsumsi formula soya bahwa nanti tumbuh kembang anaknya tidak sebagus dengan anak yang mengkonsumsi susu sapi. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa formula soya yang sudah difortifikasi kandungannya hampir sama dengan formula susu sapi, bahkan kalorinya pun juga sama. Formula dengan isolat protein soya merupakan nutrisi yang tidak kalah penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Dan menurut beberapa penelitian yang sudah dilakukan sejak tahun 2012 dan sudah dipublikasikan juga dinyatakan bahwa formula soya  terbukti aman dan tidak mempengaruhi tumbuh kembang anak, dan juga tidak memberikan dampak yang buruk pada tumbuh kembang anak.

Sejumlah penelitian lain juga membuktikan bahwa pola pertumbuhan, kesehatan tulang dan fungsi metabolisme, fungsi reproduksi, endoktrin, imunitas, dan system saraf dari anak-anak pengkonsumsi protein susu sapi dengan isolat protein soya tidak berbeda secara signifikan dengan anak-anak yang mengkonsumsi susu sapi.


Karena pada dasarnya anak usia diatas 1 tahun karena sudah mengkonsumsi makanan keluarga, sehingga protein yang di dapat bukan hanya di dapat dari soya saja tapi juga dari protein yang lain yaitu tahu, tempe, ikan, daging, dan juga ayam.



Pencegahan Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Anak Alergi

Untuk melihat apakah seorang anak tumbuh kembangnya optimal atau tidak, bisa menggunakan Deteksi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak  dengan 2 alat perangkat yang sudah direkomendasikan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), diantaranya adalah :
1.       Buku KIA
2.       Buku SDIDTK



Kedua alat tersebut bisa digunakan yang tujuannya adalah untuk memantau tumbuh kembang anak dengan menggunakan cara kurva deteksi dan juga mengisi ceklist perkembangan anak yang biasanya diisi oleh tenaga kesehatan.

Pastikan nutrisi anak baik sejak masih dalam kandungan dengan harapan bawah pertumbuhan dan perkembangan anak akan optimal.



 Beberapa Kasus Anak Alergi

Beberapa orang tua sering bertanya apakah efek yang paling keliatan dari tumbuh kembang anak ketika anak dinyatakan alergi susu sapi ?

Anak yang mempunyai alergi susu sapi pastinya akan mengalami beberapa gejala alergi dari yang ringan sampai yang berat. Gejala yang ringan biasanya anak hanya akan mengalami kulit merah, bahkan ada juga anak yang selalu kucek-kucek mata. Sedangkan gejala yang berat pernah ditemukan pada anak yang buang air besar nya (BAB) berdarah. Bahkan gejala ini bisa juga terjadi pada awal kehidupan atau usia bayi.

Karena gejalanya yang terkadang overlapting, maka bisa jadi agak terlambat melakukan deteksi. Oleh karena itu bila ada gejala anak yang tidak biasa atau yang mencurigakan harus segera konsultasi ke dokter. Karena jika terlambat, dampaknya adalah nanti anak tidak bisa terdeteksi penyakitnya dikarenakan sering kambuh, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya akan mengalami masalah.

Menurut beberapa pendapat, alergi pada anak tidak bisa hilang begitu saja dalam waktu dekat. Jika alergi dialami pada usia bayi, beberapa diantaranya ada yang makin lama makin hilang dengan sendirinya gejala alergi susu sapi. Namun tetap kita harus melihat kasus per kasus.

Anak yang mengalami alergi susu sapi kalau bisa harus lebih sering datang konsultasi ke dokter sehingga bisa tertangani dengan baik. Nutrisi untuk mengatasi alergi tersebut juga bisa teratasi sehingga kebutuhan tetap terpenuhi walaupun anak tersebut mengalami alergi susu sapi.



Susu Formula Php atau Soya ?

Susu Protein terHidrolisis Parsial (PHP) sebenarnya susu formula yang bahan dasarnya tetap menggunakan protein sapi, hanya saja proteinnya dipecah-pecah dan dihaluskan menjadi komponen yang lebih kecil, sehingga lebih ramah untuk pencernaan anak dan bisa menjadi solusi bagi anak yang punya alergi susu sapi.

Pemberian susu formula PHP dapat menjadi pencegahan primer terjadinya alergi susu sapi, karena diberikan sebelum terpapar dengan susu sapi. Jika gejala dari alergi susu sapi masih ringan, maka biasanya dokter akan merekomendasikan susu formula Php.

Sedangkan susu soya adalah susu dengan bahan dasar protein kedelai yang setara dengan protein pada susu sapi. Pemberian susu dengan protein soya dapat menjadi suatu tindakan pencegahan secara sekunder terjadinya alergi susu sapi karena diberikan pada anak yang sudah terpapar dengan protein susu sapi namun belum timbul gejala alergi.

Hal lain yang perlu digarisbawahi, terkait anak lebih cocok diberi susu formula Php atau soya, orang tua harus tetap membutuhkan masukan dari dokter anak. Hindari pula melakukan peralihan jenis susu, misalnya beralih dari susu formula Php ke jenis soya tanpa sepengetahuan dokter.



Terapi Anak Alergi Susu Sapi

1.  Uji Tusuk Kulit
Uji dilakukan dengan meneteskan ekstrak alergen pada permukaan kulit lengan bawah kemudian ditusuk dengan jarum khusus sehingga cairan ekstrak alergen masuk ke dalam kulit.
Reaksi positif dinyatakan dengan timbulnya bentol yang berdiameter minimal 3 mm dan terasa gatal.

2.  Pemeriksaan IgE Spesifik dalam darah
Uji dilakukan dengan pengambilan darah untuk pemeriksaan IgE spesifik terhadap alergen tersebut.

3.  Uji Eliminasi Provokasi
-  Uji dilakukan dengan menerapkan eliminasi (meniadakan) beberapa makanan penyebab alergi selama 2-4 minggu.
-  Bila gejala penyakit alergi menghilang maka dilanjutkan dengan pemberian makanan (provokasi) yang dicurigai dapat menimbulkan alergi.
-  Bila setelah provokasi timbul kembali gejala alergi, maka makanan tersebut adalah pencetus gejala alergi pada anak.
-  Uji ini harus dilakukan dalam pengawasan dokter untuk menghindari eliminasi yang berlebihan dan mengganggu tumbuh kembang anak.

Pemeriksaan uji tusuk kulit dan IgE Spesifik hanya menandakan sensitisasi suatu alergen baik makanan maupun hirupan. Korelasinya terhadap gejala alergi harus dinilai kembali oleh dokter. Karena tidak setiap hasil positif menandakan alergen tersebut sebagai pencetus alergi pada anak. Pemeriksaan yang dapat memastikan pencetus alergi adalah uji eliminasi dan provokasi.

Anak-anak dengan faktor intoleran terhadap protein susu sapi tetap berkesempatan memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang sama dengan anak lainnya. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Dan yang paling penting adalah alternatif nutrisi agar kebutuhan makro nutrien (termasuk protein), dan mikro nutrien tetap terpenuhi.
  

Salah satu alternatif pemberian nutrisi bagi anak-anak yang tidak cocok dengan protein susu sapi adalah formula dengan isolat protein kedelai atau soya yang telah difortifikasi. Formula berbasis isolate protein soya adalah alternatif yang aman dan efektif pada anak yang kebutuhan nutrisinya tidak bisa terpenuhi dari susu pertumbuhan berbahan dasar susu sapi.

Perlu diingat, kemungkinan alergi masing-masing anak pada tiap keluarga tidaklah sama. Bila diketahui anak beresiko tinggi, hendaknya segera lakukan tindakan pencegahan dan terapi dini. Bawalah anak dan konsultasikan pada dokter anak. Tingkatkan imunitas tubuh anak dengan asupan nutrisi seimbang yang dibutuhkan di masa perkembangannya.




Happy Healthy




Best Regards,
Mommy Tya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Grand Launching Susu Kambing Formula Karihome

Hai Moms.. Berbicara tentang konsumsi susu untuk anak-anak, apakah ada yang sudah pernah memberikan susu kambing pada si kecil ? Kalau ada yang sudah pernah, apakah si kecil suka dengan susu kambing ? Pasti ada yang suka, ada juga yang engga suka yaa.. Memang wajar sih Mom. Karena katanya susu kambing aromanya agak bau-bau gimana gitu yaa..  Tapi.. sekarang ada lho susu kambing untuk anak-anak dan tidak bau. Apalagi ini susu kambingnya termasuk susu formula. Wah.. susu apa ya kira-kira ?  GRAND LAUNCHING KARIHOME Nah jadi ceritanya Mom hari sabtu kemarin tanggal 18 Desember 2021, aku tuh happy banget karena dikasih kesempatan untuk menghadiri Grand Launching Karihome. Nah, Karihome ini adalah rangkaian produk susu formula untuk bayi dan anak yang berbahan dasar susu kambing pertama dan satu-satunya di Indonesia. Produsen dari Karihome adalah Dairy Goat Co-operative (DGC) New Zealand. DGC ini adalah lembaga kemitraan yang didalamnya terdapat 67 peternak sebagai p

Wajah Cerah Dengan Triple Glow Serum

Hai Hai Beautiess… Siapa nih diantara kalian yang resolusi tahun 2022 ingin wajahnya semakin glowing ? Wah.. toss dulu dong .. Samaan nih kita. Hehehe... Tahun 2021 kemarin buat aku adalah masih tahun terberat. Lebih karena efek pandemi yang tidak kunjung selesai, yang mengakibatkan stres dan berujung pada tidak sehatnya kondisi wajahku. Sampai akhirnya memasuki tahun 2022 aku berniat bahwa salah satu resolusi yang harus dicapai adalah aku harus lebih ekstra merawat kesehatan kulit wajah aku. Karena jujur sebelumnya aku agak malas merawat kulit wajah. Mungkin karena pandemi yang mengharuskan aku untuk tetap di rumah aja, jadinya waktu itu aku berpikiran ngapain juga sih bersih-bersih muka, kan ga kemana-mana juga. Tapi ternyata kesini-sininya itu kulit aku jadi tidak terawat, kusam, ada jerawat, dan kok malah jadi sedikit berminyak. Padahal kulit aku kering lho … Akhirnya aku putuskan, oke.. aku akan rawat lagi wajahku, aku akan rajin skincare-an , rajin bersih-bersih, rajin m

Molto Korean Strawberry, Pewangi dan Pelembut Pakaian Terbaik

Hai Moms ... Pusing ga sih kalau di rumah banyak cucian ? Sama dong kaya aku. Apalagi pas libur Hari Raya Idul Fitri kemarin. Setelah hampir seminggu aku mudik lebaran, sampai di rumah cucian aku langsung banyak dong . Ga kebayang bau baju kotor semua anggota keluarga aku. Belum lagi harus berapa lama ya durasi aku untuk cuci-cuci baju yang setumpuk itu. Ditambah lagi sekarang kan musim hujan ya. Baju-baju yang dijemur juga pasti lama banget keringnya. Dan kalau masih setengah basah kadang suka ada bau apek gitu ya Moms . Kalau udah kaya gitu, solusi aku untuk cucian yang bau apek pasti aku pilih pewangi dan pelembut pakaian yang super duper wangi, dan ga bikin cucian jadi bau. Nah kemarin aku baru nemu nih pewangi dan pelembut pakaian Molto Korean Strawberry . Ihh.. tau aja ya aku lagi tergila-gila nonton drama korea nih. Eh .. tau-tau nemu pewangi dan pelembut pakaian ala-ala Korea gitu. Apalagi yang keluarin dari Molto dan Unilever. Pasti dijamin oke nih . Mau tau se