Kenali Vertigo

Kenali Vertigo

Hai readers… kalian pasti tau vertigo kan ? Kira-kira pernah mengalaminya ga ? Mungkin sebagian ada yang sudah pernah mengalaminya ya. Yup.. aku juga. And honestly sumpah ga enak banget rasanya. Kaya lagi gempa bumi. Muter-muter ga jelas gitu. Terus langsung mual pula. Tapi kalian tau ga vertigo apa, dan karena apa dan bagaimana sih kejadiannya ? Kita bahas barengan yuk..

Pengertian Vertigo

Vertigo itu adalah sebuah keadaan di mana si penderitanya merasa seolah-olah lingkungan di sekitarnya berputar atau melayang-layang, yang membuat penderitanya kehilangan keseimbangan, sehingga kesulitan untuk bangun, atau sekedar berdiri apalagi berjalan.

But readers, just info, vertigo itu bukan penyakit ya. Tapi kumpulan gejala yang bisa saja terjadi secara tiba-tiba atau bisa juga berlangsung selama jangka waktu tertentu dalam satu waktu. 

Gejala Vertigo

Aku pribadi sudah mengalami vertigo selama 2 tahun. Sebelumnya sih biasa aja. Pas lagi terasa bisa aku atasi dengan cukup istirahat. Kalo sudah parah baru aku bantu pemulihan dengan minum obat.

Puncaknya yang terparah adalah sekitar pertengahan tahun 2017 lalu. Sampai harus dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) di daerah Cawang, Jakarta Timur.

Berdasarkan pengalaman aku gejala awal vertigo adalah pusing, kepala berputar-putar atau kita biasa sebut kepala kliyengan, juga kehilangan keseimbangan.

Setelah itu aku juga mual, muntah, mengeluarkan keringat berlebih, dan sakit kepala. Bahkan ada beberapa orang yang kadang mengalami gerakan mata yang tidak normal, juga telinga berdenging.

Untuk kondisi yang terakhir tadi aku mengalaminya juga pas vertigo yang terakhir yang kebetulan aku dirawat. Malahan aku sampai mau pingsan di rumah sakit, sampai akhinya dokter memutuskan untuk aku dirawat (untuk bagian ini akan aku ceritakan nanti ya.. hehehehe..)

Penyebab Vertigo

Aku mau sharing dulu ya readers. Seperti yang aku ceritakan sebelumnya. Aku mengalami vertigo selama 2 tahun. Dan selama itu aku sudah berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam, dan yang terakhir aku rutin berobat ke dokter spesialis saraf di salah satu rumah sakit swasta di Bekasi. 

Selama berobat aku tidak dianjurkan untuk melakukan suatu pemeriksaan apa pun. Dokter hanya memberikan diagnosa kalau aku positif ada vertigo dan hanya ada terapi obat saja. Aku hanya menurut saja apa kata dokter saat itu.

Jadi saat gejala vertigo datang aku hanya perlu istirahat. Kalau tidak sembuh baru aku coba dengan minum obat. 

Tapi selama dua tahun itu tidak ada perubahan sama sekali. Hanya sembuh sebentar, setelah itu beberapa minggu kemudian suka kambuh lagi. 

Sampai akhirnya pada suatu sore aku mengalami gejala vertigo yang amat hebat. Kepala pusing sangat, sensasi kepala berputar juga lebih hebat, bahkan tidak ada henti sama sekali.

Aku rubah posisi kepala pun tidak ada perubahan. Semua serba berputar. Aku coba tidur tidak bisa. Aku coba minum obat juga tidak berpengaruh banyak. Hanya mengurangi sedikit sensasi kepala berputar. Rasa mual juga semakin bertambah dan muntah hebat pun sangat sering. 

Aku terpaksa minum obat penenang untuk mengendalikan rasa cemas aku sambil aku coba minum lagi obat vertigo supaya aku bisa tidur. Alhamdulillah malamnya aku bisa tidur walaupun tidak nyenyak.

Sampai keesokan harinya vertigo aku kembali kambuh. Dan akhirnya aku putuskan untuk periksa ke dokter. Kali ini aku tidak mau ke dokter di rumah sakit tempat biasa aku berobat. Aku putuskan untuk langsung berobat ke RS Pusat Otak Nasional (RSPON) di Cawang Jakarta Timur. 

Aku ke RSPON berdasarkan rekomendasi dari temanku yang kebetulan suaminya sakit stroke dan dibawa ke RSPON.

Temanku bercerita kalau disana sangat bagus sekali dalam hal pemeriksaan khususnya yang berhungan dengan saraf. Dan aku memang akan berencana pindah dokter ke sana.

And finally aku sampai di RSPON. Belum juga periksa aku sudah tidak kuat dan hampir pingsan karena vertigo aku kambuh lagi pas sampai di Lobby depan pendaftaran pasien.

Akhirnya aku langsung dibawa ke IGD RSPON. Di dalam IGD sangat cepat sekali respon para perawat nya dalam hal pemeriksaan pasien.

Dari pemeriksaan mereka (dokter dan perawat) dan dari keterangan tentang keluhan yang aku sampaikan, mereka memutuskan aku juga didiagnosa kena vertigo. Dan aku harus dirawat untuk seterusnya aku harus diajurkan untuk di MRI agar bisa tahu apa penyebab vertigo aku selama ini.

Alhamdulillah.. gapapa deh dirawat. Yang penting aku tahu vertigo aku dari apa sebabnya supaya bisa memudahkan aku untuk cari tahu apa yang harus dilakukan supaya vertigo aku bisa sembuh.

Selama aku dirawat di RSPON kebetulan aku bertemu dengan dokter yang sangat tepat yang bisa memberikan info lengkap tentang penyakit aku. 

Setelah hasil MRI keluar aku dirujuk untuk bertemu dengan dokter saraf yang lebih spesialis lagi. Aku ketemu dengan dokter Yuyun. Beliau adalah dokter Spesialis Saraf Neurovaskuler. Kebetulan vetigo yang aku alami berhubungan dengan jantung aku. Makanya aku diarahin ke dokter spesialis Neurovaskuler.

Dari obrolan aku dengan dokter Yuyun beliau cerita banyak banget tentang penyebab vertigo. Jadi penyebab vertigo itu sebenarnya tergantung dari jenis vertigo yang dialami. 

Yang paling sering dialami oleh kebanyakan orang adalah karena adanya gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh. 

Saat kita menggerakkan kepala kita, maka bagian dalam telinga akan member tahu dimana posisi kepala kita berada, lalu mengirimkan sinyal ke otak untuk menjaga keseimbangan. 

Tapi, jika ada masalah dibagian dalam telinga kita, maka kita akan merasakan sakit dan pusing. Ini yang aku rasakan pada saat vertigo aku muncul yang terahir. 

Kata dokter ini bisa terjadi karena adanya peradangan di telinga bagian dalam atau juga karena adanya infeksi virus.

Selain itu gejala vertigo bisa terjadi juga akibat perubahan posisi dan gerakan kepala yang secara tiba-tiba yang akhirnya bisa memberikan gangguan pada telinga bagian dalam kita.

Contohnya perubahan posisi kepala dari posisi tegak menjadi posisi menunduk secara tiba-tiba. Atau bisa juga bangun tiba-tiba dari tidur.

Bahkan gerakan mendongakkan kepala yang secara tiba-tiba dan sering bisa juga mengakibatkan gangguan pada telinga bagian dalam.

Selain vertigo yang disebabkan karena gangguan telinga, vertigo bisa juga disebabkan karena adanya masalah di otak. Dan bagian otak yang paling berpengaruh terhadap kejadian ini adalah otak kecil.

Beberapa kondisi vertigo yang disebebkan oleh otak kecil misalnya sakit migrain atau sakit kepala sebelah yang tidak tertahankan disertai dengan rasa nyeri yang berdenyut.

Selain migraine, vertigo bisa juga disebabkan oleh seseorang yang terkena stroke, yaitu penyumbatan pembuluh darah yang terjadi pada otak.

Dan ini juga kemarin dialami oleh aku pas aku kena vertigo. Jadi kemarin ternyata aku sempat mengalami stroke ringan yang bahkan aku sendiri tidak sadar kalau aku sedang stroke.

Karena gejala yang ditimbulkan (berdasarkan keluhan yang aku sampaikan ke dokter) aku sempat mengalami rasa kesemutan yang teramat sangat di daerah tangan kiri dan kaki kiri disertai dengan sesak dan sakit di daerah dada dan setelah itu sempet mati rasa walaupun Cuma sebentar. Dan gejala itu disebut stroke ringan yang akhirnya memicu terjadinya vertigo.

Tapi syukurlah aku masih kuat dan Alhamdulillah tidak terjadi sesuatu yang mengkhawatirkan karena aku keburu dibawa ke rumah sakit.

Diagnosis Vertigo

Untuk mengetahui kita kena vertigo atau tidak, dokter akan menanyakan segala hal yang berkaitan dengan sakit kepala yang kita rasakan secara detail.

Mulai dari sensasi vertigo yang dialami seperti melayang, goyang, atau berputar, pemicu timbulnya vertigo, frekuensi kemunculan, durasi dan lain sebagainya. 

Selain itu dokter juga akan menanyakan riwayat medis kita, termasuk misalnya riwayat migrain, cedera kepala, atau adakah infeksi telinga yang kita punya, dan juga obat-obatan yang rutin kita konsumsi.

Karena terkadang ada beberapa obat-obatan tertentu yang juga bisa memicu terjadinya vertigo.

Dan jika diperlukan, dokter akan melakukan tahap pemeriksaan fisik lebih lanjut, yang bertujuan untuk melihat fungsi pendengaran, gerak bola mata dan fungsi otak. 

Selama aku dirawat di RSPON aku melakukan beberapa tes berikut

Tes Romberg

Pada tes ini aku diminta untuk berdiri dengan kedua kaki dirapatkan. Mula-mula aku berdiri dengan mata terbuka, lalu kemudian dokter menyuruh aku menutup mata selama 20-30 detik. Hasil tes aku positif vertigo, karena aku jatuh akibat kehilangan keseimbangan setelah menutup mata.

Tes Unterberger

Di tes ini aku berdiri dengan kedua kaki lurus ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutus setinggi mungkin selama 30 detik dengan posisi mata terpejam. Untuk tes ini aku juga positif vertigo karena ternyata aku memutar ke samping ke arah sisi yang bermasalah.

MRI

Tes MRI dilakukan pada saat hari pertama aku dirawat. Hasil tes menunjukkan memang aku ada gangguan penyumbatan pembuluh darah di kepala bagian dengan dan tengah. Ini juga ternyata yang memicu terjadinya vertigo pada aku selain sebelumnya memang ada gangguan telinga berdengung di sebelah kiri.

Cara mengobati Vertigo

Seperti yang aku bilang sebelumnya, seringkali gejala vertigo akan membaik meski tanpa harus minum obat, salah satunya dengan beristirahat.

Cari posisi kita yang nyaman dan enak yang tidak terasa dengan vertigo. Dokter bilang vertigo tidak bisa disembuhkan. Kita hanya perlu  beradaptasi dengan vertigo dan mencari tahu apa pemicunya sehingga kita bisa mencegah dan mengobati nya dengan sementara.

Tapi ada juga beberapa kasus vertigo yang memang membutuhkan pengobatan karena vertigo tersebut juga bisa dikategorikan sudah parah. 

Selama di RSPON aku diberikan latihan-latihan fisioterapi yang bisa dilakukan dirumah untuk meminialisir kambuhnya vertigo.

Latihan tersebut antara lain :

1. Duduklah dibawah dan dongakkan kepala kita ke atas untuk beberapa detik
2. Sentuh lantai dengan kepala (seperti posisi sujud). Masukkan dagu kea rah dada sehingga kepala bisa menyentuh lutut. Tahan sampai 30 detik
3. Masih dalam posisi sujud, putar kepala ke arah telinga yang bermasalah. Kalau pusing disisi kiri berarti putar wajah ke sisi kiri, tahan sampai 30 detik
4. Kemudian dengan gerakan cepat angkat kepala kita sampai posisinya lurus dengan punggung kta. Tahan sampai 30 detik
5. Setelah itu dengan gerakan cepat lagi angkat kepala dan duduklah dengan tegak, tapi tetap jaga kepala menghadap bahu pada posisi yang sama dengan telinga yang bermasalah. Lalu berdiri dengan perlahan

Kita bisa ulang beberapa kali untuk mengurangi pusingnya. Jangan lupa kasih waktu istirahat selama 15 menit sebelum memulai kembali.

Setelah melakukan latihan tadi, cobalah untuk tidak menggerakkan kepala kita terlalu jauh ke atas atau pun ke bawah dalam beberapa saat. 

Aku melakukan terapi ini secara rutin. Dan Alhamdulillah gejala vertigo aku sedikit berkurang. 

Selain itu aku juga mengurangi makan garam, juga tidak terlalu banyak makan cokelat dan minum kopi.

Selebihnya aku juga selalu menjaga kondisi badan dan juga pikiran kita agar selalu positif thinking. Inshaa Allah penyakit tidak akan datang ke badan kita.

Seperti kata dokter “Vertigo tidak bisa sembuh, aku hanya perlu beradaptasi saja dengan keadaan itu”

Semoga artikel aku bisa bermanfaat buat readers yaa…

See youuuuuu

Tya